Pages

Wednesday, March 16, 2011

Saya Bangga Sebagai Muslim: Doa Solusi Kesedihan

Setiap muslim patut bangga karena telah diberikan kesempatan dalam hidupnya untuk merasakan kemuliaannya dalam memeluk agama Islam. Kebanggaan tiap muslim pun berbeda-beda satu sama lainnya. Al-quran menyatakan bahwaSesungguhnya agama di sisi Allah (hanyalah) Islam ... Barang siapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya.” (QS Ali 'Imraan:19,85) Salah satu kebanggaan seorang muslim terhadap Islam adalah Islam itu rahmatan lil’alamin. Hal tersebut yang dapat membuat seorang muslim merasakan ketenangan dan ketentraman dalam hidupnya meskipun banyak permasalahan duniawi yang tiada habis. Semua permasalahan yang dihadapi adalah suatu ujian kehidupan untuk tetap istiqomah di jalan Allah SWT dan untuk meningkatkan derajat keimanan setiap orang. Disini saya akan membahas mengenai Islam memberikan solusi kepada umatnya yang sedang mengalami kesedihan.

Kehidupan ini terkadang membuat setiap orang senang atau sedih dan hal tersebut selalu silih berganti. Setiap muslim pasti pernah merasakan kesedihan karena masalah yang tak kunjung selesai, tapi tanpa disadari semua masalah tersebutlah yang dapat menguatkan kehidupan kita. Masalah yang umumnya membuat seseorang hingga mengalami kesedihan mendalam adalah ketika salah seorang anggota keluarga yang berpulang ke Rahmatullah, vonis dokter karena mengidap suatu penyakit, memiliki anak dengan ketidaksempurnaan fisik, cita-cita yang tidak kesampaian, banyaknya hutang yang sulit dibayar, dan masih banyak lagi. Itulah yang namanya kehidupan, lebih tepatnya adalah dinamika kehidupan di alam fana.1,2

Setiap orang tidak dapat memilih jalan kehidupannya sendiri. Namun untuk memaknai kehidupan yang telah diberikan, sebaiknya kita selalu mensyukuri semua hal yang telah diberikan. Orang yang beriman tidak akan membiarkan dirinya tenggelam dalam kesenangan duniawi. Demikian pula saat mengalami kesedihan, ia tidak akan berlama-lama mengalami keputusasaan. Saat ini, banyak orang yang mengalami stress akibat tidak mampu menjalani kehidupan duniawi yang hanya sementara. Padahal sebagai muslim, kita memiliki Allah SWT yang patut dijadikan tempat mengadu.1 ”Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS Ar-Ra’du: 28)

Rasulullah SAW telah memberikan tuntunan bagaimana seharusnya merespon kesedihan terhadap keadaan sulit di dunia ini. Rasulullah mengajarkan suatu doa, yakni:


لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

Laa ilaha ilallaahul ’azhiimul haliimu laa ilaaha ilallahu rabuul ’arsyil ’azhiim, laa ilaaha ilallaahu rabbussamaa waati wa rabbul ardhi wa rabbal arsyil kariim

“Tiada tuhan melainkan Allah Yang Maha Besar lagi Maha penyantun. Tiada tuhan melainkan Allah Pengatur ‘Arsy Besar. Tiada tuhan melainkan Allah Pengatur langit, Pengatur bumi dan Pengatur ‘Arasy mulia.” (H.R. Bukhari-Muslim)

Dari doa tersebut kita dapat memahami bahwa Rasulullah mengarahkan seseorang yang merasakan kesedihan yang mendalam hanya mengharapkan rahmat dari Allah SWT. Lalu, Rasulullah mengajarkan kita untuk tetap bertawakal kepada Allah dalam menghadapi semua persoalan yang ada. Kita sebagai muslim harus bangga karena Allah tidak akan membuat umatnya susah karena semua kesulitan yang diberikan pasti akan memberikan kemudahan kepada kita dikemudian hari dan bagi orang beriman, menderita dalam ketaatan adalah sebuah kenikmatan hidup. Oleh karena itu, kita harus yakin bahwa segala ujian pasti untuk meningkatkan keimanan, menghapus dosa, meninggikan derajat, dan mendekatkan hamba-Nya ke sisi-Nya.2

Referensi:

  1. Doa Orang yang Menderita Kesedihan Mendalam. URL: http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/doa-orang-yang-menderita-kesedihan-mendalam.htm
  2. Tatkala Mengalami Kesedihan. URL: http://orido.wordpress.com/2008/01/31/doa-tatkala-mengalami-kesedihan/

No comments: