Pages

Sunday, October 30, 2011

Gangguan Perkembangan Psikososial Anak

Perkembangan psikososial pada anak sangat berperan penting untuk kehidupan sang anak kedepannya. Perkembangan psikososial anak berhubungan dengan kemampuan mandiri anak, seperti makan sendiri, berpisah dengan ibu/pengasuh, kemampuan bersosialisasi, dan berinteraksi dengan lingkungannya. Perkembangan psikososial anak dipengaruhi oleh stimulasi dari orang tua, stess yang dialami anak, kelompok sebaya, motivasi belajar, dll. Stimulasi harus diberikan orang tua kepada anaknya secara teratur sehingga dapat meningkatkan kemampuan anak dalam bersosialisasi dan kemandirian. Stimulasi pun harus disertai rasa kasih sayang sehingga perkembangan anak pun akan menjadi baik.

Gangguan psikososial pada anak dapat menyebabkan gangguan perasaan (seperti depresi, cemas), ganguan fungsi tubuh (seperti gangguan psikosomatik), gangguan perilaku (seperti pasif, agresif), atau gangguan penampilan. Problem psikososial tersebut dapat ditimbulkan oleh stress fisik atau emosi cacat bawaan, luka fisik, pengasuhan yang tidak sesuai, konflik pernikahan, penyiksaan anak, dan kesibukan orang tua yang berlebihan. Gangguan ini pun bersumber pada multifactor, seperti:

  • Ekspresi anak bergantung pada temperamen, tingkat perkembangan, sifat dan lamanya stress, pengalaman masa lalu, dan kemampuan keluarga dalam menyelesaikan suatu masalah.

Orang tua harus diberi semangat untuk mempersiapkan anak-anaknya agar dapat mengantisipasi kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan traumatis. Anak pun harus dibiasakan untuk dapat mengungkapkan perasaannya secara langsung, seperti cemas, takut, atau marah. Oleh karena itu, perasaan yang ada di anak dapat mulai dikontrol.

Hal yang Berkaitan dengan Gangguan Perkembangan Psikososial Anak

Cedera Sistem Saraf Pusat

Cedera otak pada anak dapat meningkatkan risiko kemunduran intelektual dan gangguan psikiatrik. Hambatan sosial pun akan mulai bermunculan. Faktor prenatal telah lama dianggap sebagai salah satu dari penyebab kerusakan otak dan gangguan perilaku anak. Kelahiran premature yang melibatkan hipoksia merupakan penyebab kondisi anak, seperti hiperaktif, kesulitan dalam sosialisasi, dan kurangnya kontrol emosi. Selain itu, penyalahgunaan zat selama hamil juga dapat mempengaruhi perkembangan prenatal dan masa awal anak. Sebagai contoh, penggunaan kokain pada ibu hamil dapat menyebabkan problem pada plasenta, kelahiran premature, retradasi pertumbuhan intrauterine, dan berat badan lahir rendah pada bayi.

Penyakit Psikosomatik

Ada tiga kategori gangguan psikosomatik, yakni:

  1. Faktor psikologi yang mempengaruhi kondisi fisik (gangguan psikofisiologis). Sebagai contoh adalah kecemasasan pada anak menderita kolik yang berujung pada ketakutan.
  2. Gangguan somatoformis, yakni gangguan dengan keluhan atau disfungsi yang tidak berada di bawah kendali kesadaran, contoh gangguan nyeri somatoformis.
  3. Gangguan palsu, yakni gangguan somatic dan psikologis yang dikendalikan secara sadar dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan, contoh gangguan palsu kronis.

Gangguan Vegetatif

Gangguan vegetative yang diderita anak antara lain adalah gangguan pengunyahan. Tanda dari gangguan ini adalah kehilangan berat badan atau gagal dalam menambah berat badan. Gangguan ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan dan biasanya muncul pada usia 3-14 bulan. Ada gangguan pengunyah yang psikogenik dan terjadi dengan sendirinya. Penanganan yang dapat diberikan adalah perbaikan perilaku makan dan penyuluhan terhadap orang tua.

Gangguan Kebiasaan

Gangguan kebiasaan yang ada pada anak adalah pelepasan dari ketegangan, seperti menghisap ibu jari, menggoyangkan badan, menggigit kuku, menarik rambut, dll. Gangguan ini terlihat dari pola gerakan berulang-ulang dari anak. Hal ini dapat dianggap sebagai gangguan tergantung pada apakah hal ini mengganggu fungsi fisik, emosi, atau sosial anak.

Gangguan Kecemasan

Kecemasan, ketakutan, dan kekhawatiran merupakan perkembangan normal. Jika keadaan tersebut justru member efek negative terhadap interaksi sosial, maka hal tersebut merupakan patologis dan membutuhkan intervensi.

Tatalaksana Pada Anak Gangguan Perkembangan Psikososial

Psikofarmakologi

Penggunaan obat untuk mengubah perilaku anak adalah kontroversial. Pengaruhnya pada perilaku dipengaruhi oleh kematangan sistem saraf pusat dan lingkungan (penderita dan orang tua).

Psikoterapi

Apabila telah ditentukan bahwa psikopatologi ada pada anak maka rencana untuk terapi dapat dipilih. Terapi yang dapat diberikan kepada anak adalah terapi dinamik, yaitu dirancang untuk memahami motivasi psikologis anak, dan terapi perilaku, yakni terapi yang digunakan untuk mengubah perilaku-perilaku spesifik melalui pemberian penguatan positif secara konsisten. Selain itu, terdapat pula terapi yang diberikan untuk keluarga. Hal ini guna untuk menanamkan pengertian keluarga terhadap anak.

Rujukan

1. Behrman RE, Kliegman RM, Arvin AM. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol 1. Ed 15. Jakarta: EGC. 2000. Hal. 95-103.

No comments: