- Masa hamil : 37 – 41 minggu
- Berat badan : 2500 – 4000 g
- Panjang badan : 44 – 53 cm
- Lingkar kepala : 31 -36 cm
- Skor Apgar : 7 – 10
- Tidak mempunyai kelainan kongenital yang berat (seperti spina bifida)
Ada beberapa pertolongan yang dapat diberikan kepada bayi baru lahir, yakni:1,2
- Pembersihan lendir pada bagian mulut, hidung, dan mata bayi dengan menggunakan kasa steril.
- Tali pusat diikat dengan baik kemudian dijepit dengan klem jepit plastik dan dipotong. Lalu, bekas luka diberikan antiseptic.
- Perawatan mata bayi: mata bayi dibersihkan dan diberi obat untuk mencegah infeksi pada mata. Obat yang digunakan adalah salep penisilin atau dengan tetesan nitras argenti 1-2% sebanyak 2 tetes pada masing-masing mata.
- Memberi injeksi vitamin K.
- Penimbangan berat badan bayi dan pengukuran panjang badan.
- Pengukuran lingkar lengan atas dan lingkar kepala.
- Pengukuran suhu tubuh, denyut jantung, dan kecepatan pernapasan.
- Pemeriksaan fisik seluruh tubuh bayi, seperti pemeriksaan kepala, wajah, mata, telinga, leher, mulut, dada, abdomen, genitalia, anus, kulit, tulang belakang, dll.
- Pemeriksaan neurologi.
Refleks kedip
Ketukan lembut diatas hidung biasanya memberikan rangsangan refleks kedip. Uji ini hampir selalu memberikan hasil normal.
Refleks rooting dan sucking
Hal ini merujuk pada perangsangan sensorik pipi dan kulit sekitar mulut dan bibir. Tekanlah 1 jari pada pipi di dekat mulut dan gerakkan pelan-pelan. Hal ini akan menyebabkan bayi membuka mulutnya dan menengok mencari puting ( ujung yang bisa disusunya ). Bilamana jari, sesuatu yang lembut diletakkan dalam mulutnya, bayi yang normal akan segera menghisapnya dengan kuat dan menelannya secara serempak.
Refleks Moro
Refleks Moro merupakan suatu kejutan yang menimbulkan perasaan jatuh pada bayi. Bila bayi baru lahir dikejutkan, tangan dan kakinya akan terentang ke depan tubuhnya, seperti mencari pegangan, dengan jari-jari terbuka. Kalau tidak ada reaksi merentangkan lengan sama sekali berarti abnormal, demikian pula kalau rentangan lengan asimetri.
Mendengar
Reaksi mendengar secara sekilas juga bisa dilakukan pada bayi baru lahir. Cara yang paling mudah adalah kita berkata “aaah!”, ke telinganya dengan jarak sekitar 3-4 cm ketika ia sedang menangis. Biasanya ini akan menghentikan tangisannya.
Melihat
Bayi baru lahir dapat melihat dan akan cepat mencari sumber cahaya yang diarahkan kepadanya. Kepalanya mungkin akan ditengokkan ke arah kamar atau jendela. Demikian pula apabila ia didudukkan seraya dipegangi sehingga posisinya setengah duduk dengan sudut 30 derajat menghadap ke arah kita bisa didapatkan adanya fiksasi mata pada jarak sekitar 20 cm.
Skor Apgar merupakan metode yang digunakan untuk memeriksa keadaan bayi baru lahir untuk mengidentifikasi apakah dibutuhkan resusitasi dan untuk memperkirakan kondisi kesehatan bayi. Penilaian skor Apgar dilihat dari lima kriteria, yakni Appearance, Pulse, Grimace, Activity, dan Respiration. Penggunaan skor Apgar umumnya dilakukan pada menit ke-1, 5, dan 10. Pada menit ke-1, dilakukan untuk melihat apakah bayi memerlukan bantuan resusitasi, sedangkan pada menit ke-5 dan 10 dilakukan sebagai pemantauan terhadap hasil resusitasi yang telah dilakukan. Berikut adalah penjelasan dari tiap kriteria Apgar:1,2
Skor | 0 | 1 | 2 |
Appearance (Warna kulit) | Seluruhnya biru | badan berwarna merah muda, sedangkan ekstremitas berwarna biru | Seluruh tubuh kemerah-merahan |
Pulse (Denyut jantung) | Tidak ada | < 100 kali/menit | > 100 kali/menit |
Grimace (Reaksi terhadap rangsangan) | Tidak ada respon terhadap stimulasi | Sedikit gerakan mimik | Batuk atau bersin |
Activity (Tonus otot) | Lemah atau tidak ada | Ekstremitas dalam fleksi sedikit | Bergerak aktif |
Respiration (Pernapasan) | Tidak ada | Lemah dan tidak teratur | Baik dan diikuti dengan menangis keras |
- Nilai 0-3: bayi dengan asfiksia berat
- Nilai 4-6: bayi dengan asfiksia ringan-sedang
- Nilai 7-10: bayi normal
Skor Apgar yang rendah dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain Immaturity, obat analgesic, anomali paru, obstruksi pernapasan, trauma kepala, dll. Skor Apgar tidak dapat memprediksi keadaan saraf bayi. Kombinasi antara penilaian skor Apgar dan pH arteri umbilicus dapat memprediksi kematian bayi.
Status Gizi Bayi Baru Lahir
Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik, data antropometri, dan hasil pemeriksaan laboratorium. Antropometri merupakan indikator untuk menentukan kecukupan asupan gizi dan pertumbuhan bayi dan balita. Penilaian antropometri umumnya berdasarkan berat badan, panjang badan, tinggi badan, lingkar kepala, dll.2
a. Berat badan
Berat badan bayi ditimbang dengan menggunakan timbangan bayi. Sebelum menimbang, periksa lebih dahulu apakah alat sudah dalam keadaan seimbang (jarum menunjuk angka nol). Bayi ditimbang dalam posisi berbaring telentang tanpa baju.
b. Panjang badan
Panjang badan bayi dapat diukur dengan akurat dengan melekatkan verteks bayi pada kayu yang tetap, sedangkan kayu yang dapat bergerak menyentuh tumit bayi.
c. Lingkar kepala
Lingkaran kepala yang diukur adalah lingkaran kepala terbesar. Caranya adalah dengan meletakkan pita melingkari kepala melalui glabella pada dahi, bagian atas alis mata, dan bagian kepala bayi yang paling menonjol. Pita pengukur diletakkan sedemikan rupa sehingga kencang melingkari kepala.
Selain berat badan, panjang badan, lingkaran kepala, ukuran antropometrik yang umumnya diukur adalah lingkaran lengan atas dan tebal lipatan kulit. Lingkaran lengan atas diukur dengan menggunakan pita. Pita pengukur dilingkarkan pada pertengahan lengan kiri, antara akromion dan olekranon. Pada bayi baru lahir, lingkaran lengan atas umumnya berkisar 11 cm. Pengukur tebal lipatan kulit adalah skinfold calipers. Lipatan kulit yang umumnya diukur adalah daerah triseps, subskapular atau suprailiaka. Pengukuran dilakukan dengan mencubit kulit sampai terpisah dari otot dasarnya kemudian lipatan kulit tersebut diukur dengan kaliper.2
Penurunan Berat Badan Bayi3
Apakah berat badan bayi meningkat? Hampir semua bayi yang baru lahir akan mengalami penurunan berat badan. Hal tersebut disebabkan karena pada berat badan pada fetus berkisar 90% adalah air, sedangkan setelah lahir berat badan hanya sekitar 80% air. Pada saat bayi berusia 2 hari, umumnya berat badan akan menurun sekitar 3-9 % dari berat badan saat lahir. Namun, berat badan bayi diharapkan dapat meningkat minimal 15 - 60 gram per hari. Jika berat badan bayi tetap, maka diharapkan berat badannya akan meningkat setelah satu minggu. Namun, jika berat badan bayi menurun, maka penyebabnya antara lain:
- Kurangnya pemberian ASI
- Penyakit jantung kongenital
- Metabolic Defect
- Kurangnya hubungan emosional ibu dan bayi
- Mochtar R. Sinopsis Obstetri. Ed. 2. Jakarta: EGC. 1998. Hal 119-121.
- Matondang CS, Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Diagnosis Fisis Pada Anak. Jakarta: Sagung Seto. 2003.
- Emmett GA. Field Guide to Normal Newborn. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2004. Hal 166-167.
No comments:
Post a Comment