Pages

Wednesday, November 17, 2010

Selamat Idul Adha

Haloo semua..

Aisyah mengucapkan Selamat Hari Idul Adha yaa, semoga hari ini dapat menjadikan manusia sadar bahwa mereka harus hidup dengan hawa nafsu yang terkontrol. Oiya, hari ini pasti semua orang akan bersuka ria menyambut hari ini. Semoga kesukariaan hari ini juga menjadi kesukariaan bagi kaum yang tidak beruntung nasibnya.

Maafin saya juga yaa, kalau punya salah, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Oke, happy Idul Adha. :)

Have a Nice Day!

Tuesday, November 9, 2010

Kedatangan Obama di Indonesia



ayo, siapa sih yang ga kenal sama Barack Obama. hampir semua orang pasti kenal sama sosok yang satu ini. hari ini, 9 November 2010 mungkin hari yang penting dan akan berkesan untuk masyarakat Indonesia. yup, bener banget, hari ini Presiden USA ini akan berkunjung ke Indonesia, yaitu tempat ia pernah menghabiskan masa kecilnya. walaupun ga terlalu lama Obama pernah tinggal di Indonesia, hal tersebut tetap menarik perhatian bagi masyarakat. mungkin tinggal mengitung jam saja, Obama akan tiba di Indonesia. Ia dan rombongan pun akan tiba dan mendarat di bandara Halim Perdana Kusuma. sayang,ia tidak bisa membawa serta sang anak. namun, semoga ia bisa datang dengan selamat, karena cuaca hari ini terlihat mendung.

persiapan dan pengamanan di Indonesia sangat ketat berhubung akan banyak kegiatan yang telah direncanakan untuk presiden satu ini. ia direncanakan akan mengunjungi Istana, Masjid Istiqlal, dan Taman Makam Pahlawan Kalibata. keesokan harinya Rabu, 10 November 2010, menurut rencana, Obama akan memberikan kuliah di Universitas Indonesia. mahasiswa UI Depok pun diliburkan 1,5 hari karena untukmensterilkan daerah kampus UI. padahal gw pengen banget bisa ikut, tapi karena ada kuliah di hari tersebut akhirnya gw ga daftar. alhasil, tadi pas gw kuliah ternyata ada pengumuman yang mengejutkan, yaitu Rabu, 10 November 2010 LIBUR! ahh, mau gimana lagi.

Oke, Selamat Datang Barack Obama di Indonesia. selamat menikmati kunjungan di Indonesia. semoga memberikan kesan baik selama berada di Indonesia dan menjadi pengalaman yang indah.

have a nice day in Indonesia!

Thursday, November 4, 2010

Pentingnya Peran Masyarakat Kedokteran

Perjalanan ke Museum Sumpah Pemuda dan STOVIA

Pada tanggal 27 Oktober 2010, seluruh mahasiswa baru FKUI angkatan 2010 mengikuti acara Napak Tilas ke Museum Sumpah Pemuda dan STOVIA. Kunjungan tersebut didasarkan pada pentingnya mahasiswa baru mengetahui sejarah kedokteran di Indonesia. Kedua gedung tersebut menyimpan sejarah penting mengenai perkembangan kedokteran di Indonesia dan sejarah pergerakan nasional bangsa Indonesia.

Kegiatan pertama yang dilakukan mahasiswa adalah berjalan kaki menuju Museum Sumpah Pemuda. Museum Sumpah Pemuda berada di Jalan Kramat Raya No. 106, Jakarta Pusat. Museum ini merupakan tempat dibacakannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berisikan bahwa putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan, yakni bahasa Indonesia. Museum Sumpah Pemuda memiliki luas tanah 1.284 m2 dan luas bangunan sebesar 550 m2. Museum ini dahulunya merupakan tempat tinggal seorang berketurunan Tionghoa yang bernama Sie Kong Liang yang kemudian disewakan kepada mahasiswa STOVIA dan RS sebagai pondokan.

Di dalam Museum Sumpah Pemuda, kita dapat melihat berbagai koleksi, seperti foto-foto kegiatan pemuda, lukisan, vespa, patung, kursi, dll. Di sana, kita juga dapat mengetahui pertumbuhan organisasi pemuda Indonesia, seperti Perhimpunan Indonesia, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di sana sangat banyak foto-foto kegiatan pemuda saat itu. Selain itu, kita juga dapat melihat sejarah dari pembentukan organisasi kepemudaan saat itu dengan membaca tulisan-tulisan yang telah disediakan berupa pajangan gantung. Setelah melihat dan berkeliling museum, mahasiswa dibagi menjadi dua gelombang untuk menonton film dokumenter saat masa pergerakan. Di film tersebut terlihat antara perbandingan keadaan ekonomi masa lampau dengan masa kini.

Setelah berada di Museum Sumpah Pemuda, seluruh mahasiswa melanjutkan perjalanan kembali ke STOVIA. Seluruh mahasiswa menggunakan bis kuning menuju STOVIA. Setelah tiba di STOVIA, mahasiswa pun melanjutkan berkeliling STOVIA untu mengetahui sejarah gedung tersebut dan makna penting yang ada di dalam gedung bangunan bergaya Belanda tersebut.

STOVIA merupakan singkatan dari School tot Opleiding van Inlandsche Geneeskundigen. Namun, sekarang nama tersebut telah berganti menjadi Museum Kebangkitan Bangsa. STOVIA terletak di Jalan Abdurrahman Saleh, Jakarta Pusat. Gedung tersebut juga dahulunya bernama Sekolah Dokter Djawa. STOVIA juga memiliki bangunan asrama untuk mahasiswanya. Nama Sekolah Dokter Djawa sendiri muncul karena mahasiswanya berkuliah dengan menggunakan baju Jawa dan blangkon. Perjalanan sejarah kedokteran di mulai dari gedung tersebut. Dahulu, STOVIA adalah sekolah pendidikan dokter pribumi.

Ada sejarah penting dari STOVIA. Pertama, STOVIA merupakan sekolah kedokteran pertama di Indonesia. Dahulu, bangunan pertama yang digunakan adalah di RSPAD (Rumah Sakit Militer) yang kemudian menjadi Sekolah Dokter Jawa. Lulusan Sekolah Dokter Jawa pun akan bergelar “Dokter Jawa”. Lama pendidikan yang ditempuh di Sekolah Dokter Jawa adalah 3 tahun. Munculnya ide dibentuknya Sekolah Dokter Jawa adalah untuk menghasilkan juru suntik. Awalnya, rakyat pribumi dididik untuk menjadi juru suntik karena pada saat itu sedang merebak wabah penyakit menular. Wabah penyakit menular tersebut adalah cacar dan dapat membawa kematian pada penderitanya. Kedua, munculnya tokoh perjuangan bangsa Indonesia, seperti Dr. Soetomo dan Dr. Cipto Mangunkusumo.

Di STOVIA, kita dapat melihat peninggalan sejarah kedokteran, seperti ruang anatomi saat itu, alat-alat kedokteran yang digunakan saat itu, dan banyak sekali lukisan-lukisan yang mengkisahkan pergerakan bangsa Indonesia. Ruang anatomi di STOVIA merupakan ruangan yang paling bersejarah, karena di ruang tersebutlah adanya ide brilian sehingga terbentuknya Boedi Oetomo, yaitu organisasi modern pertama yang diperkarsai Dr. Soetomo. Selain itu, kita juga dapat mengetahui lulusan perempuan pertama dari STOVIA, yakni arie Thomas yang berasal dari Amurang, Minahasa Sulawesi Utara.

Setelah berkeliling ruangan yang terdapat di STOVIA, mahasiswa pun diberikan kuliah mengenai sejarah dan tradisi masyarakat kedokteran di Jakarta. Di dalam kuliah singkat tersebut, mahasiswa dijelaskan mengenai masalah sejarah kedokteran di Indonesia. Masalah sejarah kedokteran yang disorot adalah sejarah pendidikan kedokteran di Indonesia, sejrah pelayanan kedokteran di Indonesia, sejarah penelitian kedokteran di Indonesia, sejarah organisasi profesi kedokteran, dan sejarah pergerakan kebangsaan masyarakat kedokteran serta perjuangan kemerdekaan Indonesia.


Sejarah Pendidikan Kedokteran

Pendiri Sekolah Dokter Jawa adalah Dr. Willem Bosch di Weltevreden pada tahun 1851. Latar belakang didirikannya adalah adanya wabah penyakit menular, yakni cacar. Lamanya pendidikan Dokter Jawa di zaman Belanda (1851-1902) adalah 2 tahun, 3 tahun, 7 tahun, dan 8 tahun. Lamanya pendidikan STOVIA di zaman Belanda (1902-1927) adalah 9 tahun. Lamanya pendidikan di GH pada zaman Belanda (1927-1942) adalah 7 tahun. Kemudian, sekolah ini pun berubah nama menjadi Ika Daigakhu (1943-1945) ketika masa penjajahan Jepang. Mahasiswa lulusan Ika Daigakhu pun akan menjadi militer pula.


Sejarah Pelayanan Kesehatan dan Kedokteran di Indonesia

Materi yang diberikan selama kuliah di STOVIA menjelaskan kepada mahasiswa bahwa pada saat itu rumah sakit, klinik, dan pos kesehatan juga telah dibangun. Hal lain yang menonjol dalam pelayanan kedokteran pada masa itu adalah digalakkannya pelayanan dokter keluarga. Selain itu, usaha yang diutamakan adalah pencegahan penyakit, penyehatan lingkungan, imunisasi, dan penyuluhan kesehatan masyarakat.

Sejarah Penelitian Kedokteran di Indonesia

Penelitian di bidang kedokteran di Indonesia pertama kali diprakarsai oleh ide brilian Dr. Willem Bosch yang merupakan kepala jawatan kesehatan Hindia Belanda. Lalu, beliau pula yang mendirikan perserikatan untuk meningkatkan Ilmu Kedokteran pada tahun 1851. Selain peran Dr. Willem Bosch, Dr. Eijkman juga berperan penting dalam penelitian kedokteran di Indonesia. Beliau pun hingga menjadi pemenang Nobel pada tahun 1926 karena telah melakukan penelitian terhadap penyakit beri-beri.

Sejarah Organisasi Profesi Kedokteran di Indonesia

Pada awalnya, organisasi profesi kedokteran yang pertama didirikan adalah Indische Artsen Bond. Kemudian, pada tahun 1911 didirikan pula Vereniging van Indische Geneeskundige (VIG). Lalu, pada tahun 1942, berubah nama menjadi Jawa Izi Hokokai dan pada zaman kemerdekaan berubah menjadi Persatuan Tabib Indonesia.

Sejarah Pergerakan Kebangsaan Masyarakat Kedokteran dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Ada pun sejarah pergerakan mahasiswa dan peran mahasiswa STOVIA sehingga Indonesia dapat mencapai kemerdekaan. Pertama, pada tahun 1908 mahasiswa STOVIA mendirikan Boedi Oetomo yang merupakan awal dari organisasi modern di Indonesia. Kedua, pada tahun 1926 didirikannya PPPI dan pada tahun 1928 adanya Sumpah Pemuda. Lalu sekitar tahun 1943 hingga 1945, masyarakat kedokteran aktif dalam pelatihan kepemudaan dalam menghadapi perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Kemudian, masyarakat kedokteran juga aktif dalam perjuangan fisik dalam membela kemerdekaan bangsa Indonesia.

Dengan adanya acara Napak Tilas ke Museum Sumpah Pemuda dan STOVIA, menyadarkan mahasiswa bahwasanya masyarakat kedokteran pada zaman dahulu sangat berperan aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan diharapkan mahasiswa kedokteran saat ini juga dapat berperan aktif dan melanjutkan perjuangan untuk bangsa ini.